Petualangan Alfi 2
- Home
- Cerita ngentot
- Petualangan Alfi 2
Rok Niken terangkat sedikit di atas lutut ketika dia menyilangkan kakinya yang panjang semampai membentuk betis yang indah. Bu Niken, guru Bahasa Indonesia itu sibuk menerangkan pelajaran di depan kelas namun pikiran Alfi tak sedikitpun menyimak pelajaran. Matanya mengikuti kemanapun tubuh semampai itu bergerak. Alfi tidak punya otak yang pandai, modalnya hanyalah sperma yang terus berproduksi. Namun Alfi tidak juga dapat disalahkan, Niken memang luar biasa menarik, apa-apa yang dimilikinya sanggup membuat lelaki manapun bertekuk lutut. Ia memang primadona di sekolah itu. Tidak hanya murid laki-laki tapi para guru pun tak dapat melepas pandangannya saat melihat wanita itu. Niken berkulit putih, berwajah cantik dengan rambut hitam terurai sedada dan berumur 25 tahun. Seorang sarjana sasra lulusan dari perguruan tinggi terkemuka. Lajang yang dua bulan lagi dipersunting seorang pengusaha muda kaya. Satu jam pelajaran terasa singkat bagi Alfi.
Uuuu sudah bel gerutunya
Beruntung bagi Alfi ia duduk di persis depan meja guru. Posisinya paling dekat. Matanya sesekali menatap tonjolan indah pada dada Niken. Meski menghayalkan tubuh indah sang ibu guru namun ia harus tetap berhati-hati mencuri pandang agar Niken tak curiga. Tapi penisnya terasa nyeri akibat mendesak celana seragam sempitnya. Itu memang celana pendek yang sesuai bagi anak seusia Alfi tapi tidak untuk anak itu. Benda itu tumbuh sedemikian besar Setelah bertahun-tahun di pakai ngentot. Alfi juga ingat bagaimana telatennya Sriti dulu mengocok penisnya mempergunakan ramuan campuran air teh basi dan beberapa jamu-jamuan.
Untuk apa campuran ini kak? tanya anak itu bingung, ia sungguh tak menyukai aroma yang hinggap di hidungnya.
Biar punya kamu tambah gede dan kamu bakal menaklukan banyak wanita kelak Fii ujar Sriti saat itu.
Setiap pagi barangnya digodok dengan ramuan itu, Bertahun-tahun kemudian baru terlihat manfaatnya. Penisnya tidak hanya bertambah besar dan panjang, namun efek ramuan itu juga membuat otot-otot tetap kaku setelah berejakulasi.
Uh sakit keluhnya
Anak itu kesal, napsunya yang memuncak tak dapat ia salurkan sementara Sandra sedang ke kota G bersama suaminya Didiet. Nadine sudah dua hari ini terserang flu demam dan Dian sedang halangan. Masih terngiang ucapan Nadine pagi tadi sebelum ia berangkat ke sekolah
maaf ya Fi, kakak belum bisa ngasih kamu pagi ini, tubuh kakak masih lemas. ujar Nadine berusaha memberi pengertian.
kalau kamu mau biar kakak oral, mau? ujar Dian nampak iba
Ngga usah kak, biar Alfi tahan
Kedua wanita itu tersenyum geli melihat Alfi pergi ke sekolah dengan muka cemberut.
Alfi memang memiliki libido tidak normal dan nyaris tak terkendalikan, spermanya terlalu cepat berproduksi hingga testisnya bagai tak dapat menampungnya. Sandra dan kedua sahabatnya nyaris kewalahan meski Alfi mengiliri mereka bertiga setiap malamnya. Ketika pelajaran usai, Alfi seperti enggan untuk cepat pulang ke rumah. Ia tahu ke dua bidadarinya belum bisa ia jamah. Ia duduk satu persatu para siswa pergi meninggalkan sekolah semakin lama semakin sepi hingga akhirnya tinggal ia sendiri duduk sambil merenungi perjalanan hidupnya yang beruntung. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada sosok makhluk cantik yang selama ini di pujanya. Niken baru keluar dari kantor, sepertinya ia baru selesai mengkoreksi ulangan kelas Alfi tadi dan akan pulang. Saat melangkah pada sebuah anak tangga, wanita itu tiba-tiba terhuyung jatuh. Alfi secara reflek memburu ke sana untuk membantu. Niken terpleset dan pergelangan kakinya terkilir hingga ia tak mampu berdiri
Aduhh..duhh.. erangnya saat sakit menjalar pada bagian yang terkilir tadi.
Bu mari Alfi bantu ujar anak itu iba melihat gurunya yang cantik itu merintih kesakitan.
Beruntung ia belum jauh dari kantor. Alfi membantu wanita itu bangkit dan menuntunnya perlahan duduk di bangku.
ibu tunggu disini Alfi cari air hangat buat kompres
Belum sempat Niken mencegahnya Anak itu sudah lenyap ke balik pintu. Dua menit kemudia ia kembali dengan sebaskom air hangat dan balsam. Alfi lalu meletakan baskom berisi air hangat di lantai.
bu masukan kaki ibu ke air nanti Alfi urut yang terkilir tadi
Sebenarnya Niken agak jengah diperlakukan seperti itu. Namun ia menghargai usaha Alfi yang sudah bersusah payah mengobatinya. Lagian kakinya memang terasa sakit sekali.
pelan-pelan ya Fi ujarnya lirih
Alfi mengurut lembut pergelangan kaki Niken. Tangannya gemetar saat bersentuhan dengan kulit halus wanita itu. Sekilas ia melirik lutut hingga ke ujung jari yang dekat sekali dengan wajahnya. Semuanya terlihat begitu indah bahkan tercium bau harum berasal dari tubuh wanita itu.
untung tidak parah, sepertinya ibu cuma terkilir tidak sampai retak atau patah
Pijatan Alfi membuatnya agak nyaman dan perlahan rasa sakitnya mulai reda.
Gimana ulangan yang ibu kasih tadi, kamu bisakan? tanya wanita itu memecah kekakuan
Anak itu hanya menggeleng
Soalnya susah banget bu. Alfi tadi cuma bisa jawab sedikit-sedikit
Loh.. kamu ngga belajar semalam ya?
Belajar kok bu, tapi kata temen-temen yang lain soal ulangan tadi memang susah sekali
Uh Cape ibu ngajarin kalian, kalau begini terus ibu mau berhenti ngajar saja!
kalau gitu Ibu jadi foto model atau bintang film saja, ibu kan cantik
Idihh.. kamu kok ngomong ngelantur, kamu tahu bicaramu terdengaran ngegombal
Tapi Alfi bicara apa adanya, ibu memang cantik.
masa?
semua orang di sekolah juga tahu ibu cantik
begitu ya?
Betul bu, bahkan banyak pak guru yang suka sama ibu
Aduh.. kamu ternyata juga pintar bikin gossip. Awas loh nanti pada heboh dan ibu disalahkan!
abisnya ibu Niken cantik banget!
udah ah kamu tambah ngelanturemmm sepertinya sakit kaki ibu sudah banyak berkurang Fii ujar Niken sambil mengerak-gerakan pergelangan kakinya.
Niken bangkit dan mencoba untuk berjalan dan tak ia rasakan sakit itu lagi
makasih ya Fii, pijatanmu manjur sekali
Alfi tersenyum malu. Pujian Niken merupakan sesuatu yang luar biasa baginya
he..he ,Iya bu Alfi juga senang sudah nolongin ibu
eng Buu!
Ya, ada apa Fi?
EnggBesok boleh kan Alfi ngebantu ngebawain buku-buku ibu?
Niken tersenyum geli, secara naluriah ia tahu anak ini tertarik padanya seperti yang lain. Namun ia pikir itu adalah hal yang wajar dikerenakan pada anak usia Alfi sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.
Begitu ya hi hi ..baiklah, sekarang ibu pulang dulu, sampai ketemu besok Alfi Niken melambaikan tangan sambil tersenyum.
Uhhh manisssnya, angan Alfi melambung jauh
Alfi gembira karena hari ini ia berhasil lebih dekat dengan Niken. Pulang dari sekolah, setelah selesai mandi dan hendak berpakaian, ia menoleh ke arah tempat tidur di mana nampak Dian dan Nadine menunggu sambil tersenyum manis padanya. Keduanya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang yang melekat pada tubuh.
Fi..Kakak sudah selesai itu nya dan kak Nadine juga udah baikan sore ini ujar Dian
Kamu ingin siapa dulu yang menjadi istri kamu malam ini, kak Dian apa kak Nadine?
Dua-duanya aja kali ini Alfi mau ngentot bertiga sama kakak berdua
Kok pulangnya telat, kemana aja Fii? Kamu ngga keluyuran kan? tanya Nadine
Alfi ikut eskul di sekolah sampai sore jawab anak itu sekenanya
Alfi menyusul naik ke ranjang. Dian menjadi sasaran pertamanya. Vagina wanita itu masih dalam keadaan kering langsung di jebolnya. Sehingga ia terpekik
Aduhhh Fiii!! pelan-pelan dong sayanggg..ughhh
Lima belas kocokan cepat Alfi menghantarkan keduanya ke puncak kenikmatan. Stok sperma selama dua hari segera ia setorkan ke rahim Dian seakan ingin ia buang tanpa sisa.
oww.. Kakakkkkk!!! Enakkkkkk! jeritnya
Sisain buat kakak dong Fii ujar Nadine ketika dilihatnya pinggul Alfi berkali-kali mengenjang
Sesudah berejakulasi sekali Alfi baru bisa mengontrol dirinya. Dian baru dicumbuinya mesra. Alfi menggarap tubuh cantik Dian setengah jam lalu Nadine mendapat giliran disetubuhi kuda jantan kecil itu. Begitu secara bergiliran mereka mereguk nikmat hingga tiba waktu makan malam. Lalu setelah itu mereka lanjutkan lagi hingga larut malam.
Alfi
Alfi
*******************
Sejak kejadian tempo hari hubungan Alfi dan Niken semakin akrab. Anak itu pandai mengambil hati gurunya yang cantik itu. Tak hanya membawakan buku-buku saja, terkadang Alfi rela terlambat pulang menemani Niken menyelesaikan urusannya di sekolah. Namun sejauh ini Alfi selalu berlaku sopan. ia tak terpikir untuk berani berbuat macam-macam terhadap Niken. Niken begitu anggun bak putri dalam cerita novel yang harus diperjuangkan untuk mendapatkannya. Menjelang pernikahannya yang tak lama lagi. Masih hal yang mengganggu pikiran Niken selama ini. Soal Perjodohannya dengan Doni telah diatur oleh kedua keluarga mereka sejak mereka kecil. Doni adalah seorang pemuda tampan, terpelajar dan memiliki masa depan yang baik. Para sahabatnya mengatakan kalau Niken beruntung mendapat suami yang sepadan seperti Doni. Niken menerima perjodohan itu. Namun kenyataan itu tak seindah apa yang tampak.
Doni ternyata adalah seorang playboy. Tak hanya sering jajan ia juga menjalin hubungan khusus dengan beberapa wanita cantik karyawan di perusahaannya, bahkan setelah mereka resmi tunangan sekalipun Donie tak kunjung merubah kebiasaan buruknya. Niken bukannya tidak tahu akan hal itu. Ia bahkan pernah tidak sengaja memergoki Doni sedang berjalan berdua dengan seorang wanita. Kasihan Niken, kondisi ibunya yang mengindap penyakit jantung membuatnya ia tak mempunyai pilihan lain kecuali meneruskan perjodohan itu. Ia tak ingin mengecewakan harapan keluarganya terutama sang ibunda. filmbokepjepang.com Wanita itu hanya pasrah menerima nasibnya Selama berpacaran, memang Ia dan Doni tidak pernah sekalipun melakukan kemesraan secara fisik. Niken selalu menjaga diri dan menolak jika Doni mulai terlihat ingin menjamahnya, ia hanya akan memberikan segalanya pada Doni setelah mereka resmi menikah kelak. Selama ini ia hanya berusaha menyibukan diri pada pekejaan mengajar di sekolah Alfi. Adanya Alfi paling tidak dapat menghibur hatinya. Tawa dan canda anak mampu membuatnya tertawa serta melupakan masalah tersebut sejenak. Suatu hari setelah bel pulang berbunyi, seperti biasa Alfi pergi ke kantor untuk menengok siapa tahu Niken masih di sana. Dan ternyata harapannya benar. Wanita itu terlihat sibuk di mejanya.
belum pulang bu?
Oh Alfi, belum . mungkin setengah jam lagi. masih ada ulangan temanmu yang harus ibu koreksi
Alfi temani ya bu?
Apa orang tuamu ngga marah karena kamu sering pulang terlambat karena terus menerus nemani ibu?
Ahh..ngga kok bu, yang penting Alfi kan ngga keluyuran ke mana-mana
Niken tersenyum, ada perasaan nyaman setiap kali anak itu menemaninya.
Sebentar lagi ibu selesai, kita makan sama-sama ya Niken selalu mempersiapkan bekal dari rumah apabila ia terpaksa harus lembur seperti siang ini. Seperti hari sebelumnya ia selalu berbagi makanan siangnya dengan Alfi, ia kuatir anak itu malah masuk angin karena menemaninya.
Alfi cuci tangan dulu ya bu, ni Alfi titip Hp ke ibu
Alfi pergi ke arah kamar mandi
ZZZZZ!!!! belum lama Alfi pergi, HP tersebut bergetar lembut.
Uhh..sebuah sms masuk mungkin dari orang tua Alfi yang menghubungi pikir Niken.
Niken melirik benda di atas mejanya dan Sejenak ia terpaku menatap baris-baris kalimat pada layar kecil tersebut. Berulang-ulang ia membacanya seakan tak percaya
Sebuah pesan muncul
jam 15:00, Fii temui kakak di Mal hbs tu kita, ke tpt pertama kali kamu perawani kakak. Love Sandra
Siapakah si Sandra ini? Tidak mungkin ini sms nyasar, wanita itu menyebut nama Alfi pada pesannya tadi. Niken cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat didengarnya suara sepatu Alfi mendekat ke arah kantor. Ia berpura-pura sibuk dengan tugasnya meski pikirannya begitu penasaran.
Saat makan diam-diam Niken melirik wajah muridnya itu. Dipandanginya wajah ABG itu, seperti tak ada perbedaan antara anak ini dengan temannya yang lain, masih begitu polos. Apa mungkin anak bau kencur seperti itu telah berbuat yang tidak-tidak? Anak ini masih kelas satu smp paling-paling juga usianya baru 12 tahunan . Entahlah semuanya masih tidak jelas.
Haruskah aku tanyakan langsung ke Alfi? Sebaiknya jangan sebab aku yakin ia tak akan mau menjelaskannya. Sebaiknya aku ikuti saja kemana ia pergi nanti. itu yang tersirat di pikiran Niken.
Selesai makan Alfi baru menyadari ada pesan pada HP-nya. Niken melihat perubahan pada wajah Alfi yang nampak sumeringah. Alfi sama sekali tak menduga jika Niken sudah mengetahui pesan rahasia tersebut.
Bu Alfi ikut ibu ya kalau ibu ngga keberatan, nanti Alfi turun di perempatan Mal GG
Loh.. ngga langsung pulang? Kamu hendak kemana? Niken pura-pura
Alfi mau nemui ibu asuh Alfi, kak Sandra. Ia baru pulang dari kota G. nanti kami ketemuan di Mal
A..a..pa.. ja..diii Niken terkejut bukan main, hampir saja kelepasan begitu terkejutnya mendengar kenyataan bahwa wanita yang bernama Sandra tersebut ternyata adalah ibu asuhnya anak itu.
Kenapa bu? Ngga pa pa kalau ibu buru-buru, nanti Alfi bisa pergi sendiri naik angkot
Alfi mengira Niken tak bisa mengantarkannya ke mal. Niken segera menguasai diri, ia tak mau rencananya gagal. Untung Alfi tak curiga akan ketololannya tadi.
eh..uh..bukaann begituu Fii, eng nanti ibu antar kamu ke sana, sekarang kita beresin dulu bekas kita makan barusan ya
Tak berapa lama mereka meluncur ke arah mal GG. Niken sengaja mengantar Alfi hingga di pintu depan Mal.
ma kasih ya bu ujar anak itu sebelum menutup pintu mobil.
sampai ketemu besok di sekolah Fii
Niken memarkir mobilnya tak jauh dari tempat tersebut. Dengan sabar Ia menunggu dan menunggu. Hingga akhirnya setelah satu jam ia melihat Alfi keluar bersama seorang wanita dewasa seusia dengannya.
Hm.. cantik sekalii, wanita itukah yang bernama Sandra? gumam Niken
Mereka masuk kesebuah taxi lalu meninggalkan mal. Niken tak membuang waktu. Ia ikuti taxi tersebut . Wanita itu sengaja menjaga jarak mobilnya dengan taxi yang membawa Alfi. Arus kendaraan yang agak macet cukup membantu Niken untuk tidak kehilangan jejak. Perjalanan itu membawa mereka ke luar dari kota. Setelah lebih dari satu jam, Niken melihat Taxi itu berhenti di sebuah resort pantai. Nampak Alfi dan wanita yang diduga Niken adalah Sandra tersebut turun dari taxi lalu mereka berjalan kaki menelusuri pantai tersebut. Niken tak ingin Alfi mengenali mobilnya. Keadaan hari yang mulai gelap memudahkannya untuk tak dikenali. Niken melihat jam, ternyata sudah pukul 18:00. Suasana pantai yang sepi, hanya terdengar suara deburan ombak dan binatang malam yang mulai keluar. Pandangannya menangkap bayangan beberapa pasangan yang sedang asik berpelukan memadu kasih di antara pepohonan nyiur di sepanjang pantai itu. Ia sempat ragu untuk meneruskan pengintaian ini, namun ia ingin semuanya menjadi jelas apa yang terjadi pada anak itu. Maka ia terus mengikuti keduanya dari jauh. Mereka memasuki wilayah lain dari pantai itu. Ada banyak bagunan tersebar . Bangunan mirip rumah kecil berornamen khas dan sebagian besar terbuat dari bahan kayu. antara satu bangunan dengan yang lainnya berjarak berjauhan. Niken tahu itu yang disebut Cottage. Setelah berjalan cukup jauh dari tempat mobilnya akhirnya Niken melihat keduanya memasuki salah satu Cottage yang agak jauh terpencil agak tepisah dengan cottage lainnya. Malam itu bulan tak muncul. Menunggu hingga keadaan semakin gelap lalu perlahan ia mendekat. Seberkas sinar nampak muncul dari sebuah ruangan. Cahayanya membias pada jendela kaca bertirai indah. Ada celah di antara kain tirai yang tersingkap memungkinkan ia untuk melihat ke dalam. Wanita itu nyaris terpekik menyaksikan apa yang terjadi di dalam sana. Alfi dalam keadaan telanjang bulat sedang menindih wanita cantik yang bersamanya tadi. Tubuh Sandra masih memakai lingerie hitam dan keduanya sedang menyatu dalam gairah.
Anakkk itu ia bersetubuhh dengan ibu asuhnya Meski ia dari awal sudah menduga-duga tetap saja ia sulit mempercayai penglihatannya.
Mendadak kedua lutut wanita itu menjadi lemas. Jantungnya berdetak keras sementara napasnya ikut memburu. Ia teringat isi sms di handphone Alfi, ia sungguh tak habis berpikir bagaimana wanita cantik seperti Sandra mau disetubuhi bahkan diperawani anak ingusan yang mempunyai bentuk fisik dan tampang jauh dari harapan para wanita itu. Adegan itu berlangsung cukup lama, semuanya kini sudah jelas bagi Niken. Entah mengapa ia belum mau pergi meninggalkan tempat itu malah terus terpaku di situ. Dari posisinya mengintip nampak jelas Kemaluan Alfi yang besar dan hitam sedang keluar masuk secara cepat di dalam vagina Sandra. Nikenpun terkejut setelah ia melihat ukuran kemaluan Alfi saat benda itu sempat tercabut keluar dari jepitan vagina Sandra.
Arkk Gila..besarnyajika tak melihat sendiri rasanya sulit mempercayai anak seusia itu memiliki kemaluan seukuran itu. Benda itu terlihat seperti seekor ulat besar. Begitu besarnya sampai-sampai vagina Sandra terlihat menganga lebar. Vagina Sandra bagai ikut tertarik keluar saat anak itu menarik penisnya demikian pula sebaliknya bibir vaginanya ikut terdorong masuk saat penis Alfi mendesak masuk.
Apakah ukuran kejantanan Alfi yang membuat Sandra tergila-gila? pikir Niken
Beberapa saat kemudian sayup-sayup ia mendengar pekikan kedua insan berlainan jenis yang sedang diamuk nafsu birahi itu.
Kak sandraa.Alfi keluarrrrr!!!
Fiii kakakkk juga ouhhhh
Entah jijik atau bukan ia tak tahu namun di dapatinya celana dalamnya basah oleh cairan yang keluar deras dari kewanitaannya. Ada perasaan kecewa yang menghimpitnya. Ia bener-benar shock, Alfi murid yang dikenalnya selama ini ternyata tak berbeda dengan pria kebanyakan yang memandang wanita hanyalah sebagai ojek seks belaka. Bahkan ibu asuhnya sendiri ia zinahi. Niken langsung teringat akan perbuatan Doni yang selama ini selalu bermain di belakangnya. Ketika segalanya berhenti dan keadaan kembali hening
Ia lalu berusaha bangkit dan segera meninggalkan tempat itu.
***************************
Hari-hari berikutnya telah terjadi perubahan sikap pada Niken. Niken selalu menghindari pertemuan dengan Alfi, Wanita itu selalu pulang lebih awal tak pernah lagi bisa ia temui setelah usai jam sekolah. Awalnya Alfi mengganggap Niken hanya sedang sibuk dengan tugasnya namun setelah berjalan lebih satu minggu Alfi menduga memang sedah ada yang berubah. Yang membuat hati Alfi menjadi sedih, gurunya itu bahkan tak pernah lagi ia melemparkan senyumnya pada Alfi. Untuk menanyakan langsung ia tak mempunyai cukup keberanian, terkadang ia menghayal saat-saat kebersamaan mereka. Suatu hari ia sengaja keluar saat jam pelajaran berlangsung. Dicarinya guru cantiknya itu. Beruntung baginya Niken sedang berada di ruang guru sendirian. Matanya celingukan melihat situasi yang memang sepi tak ada orang lain di ruangan itu. Lalu meski agak takut-takut Ia putuskan juga untuk menemuinya.
Bu..
Niken mengangkat wajahnya saat melihat Alfi ia kembali pada kertas dan penanya
Ya ada apa? Alfi tak pernah mendengar Niken berbicara setegas ini, ada perasaan takut menjalari hatinya.
Apa salah Alfi bu, kenapa ibu tidak mau Alfi temani lagi
Niken diam tak menjawab. Alfi lemas sepertinya ia menduga apa yang menjadi penyebab perubahan sikap Niken.
ibu sudah tahu hubungan Alfi sama Kak Sandra?
Aku melihat apa yang kalian lakukan di tempat itu! Aku sungguh tak menyangka kalau dirimu mampu melakukan hal yang tabu tersebut!
Tapi kenapa bu? Kak Sandra dan Alfi melakukan itu karena saling suka
Tapi kamu belum cukup umur! suara Niken meninggi dan jika sampai ketahuan suami Sandra pastilah rumah tangganya akan hancur dan apa kamu pernah berpikir bagaimana perasaan suaminya!
Baiklah mumpung ngga ada orang biar Alfi ceritain semuanya agar ibu ngga bingung
Alfi memutuskan untuk menceritakan segalanya, tak ada yang ia tutupi. Ia percaya dan yakin Niken bukanlah type wanita yang mau membeberkan aib orang lain. Niken tercengang mendengar penuturannya. Ia tak menduga ABGl di hadapannya ini sudah banyak mengalami peristiwa dasyat dalam hidupnya. Ada keibaan timbul dalam hatinya. Sungguh Alfi tak juga dapat disalahkan dalam hal ini.
Ibu sudah tahu semua tentang Alfi kan ujar Alfi setelah selasai bertutur.
Niken masih bingung harus berkata apa, rasanya sulit dicerna akal sehat bagaimana mungkin seorang suami membiarkan calon istrinya yang cantik diperawani anak seusia Alfi. Bahkan tidak hanya Sandra masih ada dua orang wanita yang sampai sekarang bergaul intim dengan Alfi
Ada lagi yang perlu ibu ketahui
Apa itu Fi?
Sebenarnya Alfi cinta pada bu Niken dan Alfi inginintimi ibu
Ohh!! A..paa!! Niken tersentak atas pengakuan jujur anak itu, ia tak menyangka kalau selama ini Alfi kecil memendam hasrat untuk melakukan hal-hal yang tabu pada dirinya.
Plaakkk!!!! sebuah tamparan keras mendarat di wajah Alfi. Niken baru tersadar saat dilihatnya hidung Alfi mengeluarkan darah segar.
Ohh..Ma..afkan ibu Fii, Ibu tidak bermaksud..
Alfi menepiskan tangan Niken yang hendak menggapainya. Wanita itu menjadi serba salah.
Baiklah jika ibu tak sudi lagi melihat Alfi
Alfi berlari pergi meninggalkan Niken
Fii tunggu! biar ibu obati dulu hidungmu
Alfi terus berlari tanpa menoleh lagi ke belakang. Hatinya hancur karena gagal mendapatkan hati wanita pujaannya itu.
**************************
Sudah tiga hari Alfi tak ke sekolah. Guru wali kelas Alfi memberitahu hal itu pada Niken
Tak ada berita, mungkin bu Niken tahu keadaan Alfi sebab saya lihat dia akrab dengan bu Niken
Emm Saya juga tidak tahu. mungkin ia sedang sakit bu
Ya.. baiklah kalau begitu
Setelah seminggu Alfi tak juga kunjung masuk. Niken jadi betul-betul prihatin dan merasa bersalah. Ia menduga pasti penyebab keabsenan Alfi adalah akibat perlakuan kasarnya saat itu. Sungguh ia pun sudah keterlaluan. Jika dipikir-pikir memang tak ada seorangpun yang dirugikan oleh perbuatan Alfi. Wanita itu merasakan ada yang sesuatu hilang. Tiada lagi tawa canda Alfi yang selalu menemaninya saat ia memerlukan teman berbagi. Akhirnya Niken mencoba mendatangi rumah Sandra. Ternyata wanita itu sudah berangkat lagi ke kota G. Saat itu hanya bik Nah yang ada.
Alfi belum pulang non udah seminggu yang lalu dia pamit sama non Dian dan Nadine, katanya ada kemping dadakan dari sekolah ujar bik Nah menjelaskan.
kemping bik?
iya non emangnya ada apa non?
Oh ngga ada apa apa bik. Oh ya apa dia pernah telpon-telpon kemari
Wah selama bibik disini dia ndak pernah telpon selebihnya ndak tahu ya non soalnya bibik cuma kerja dari jam 9 sampai 12 menunggu sampai non Dian dan non Nadine pada pulang
Niken tercenung, rasanya ia tak harus memberitahu kedua wanita Alfi tersebut. Ia akan berusaha mencarinya dulu.
Yah sudah bik saya permisi dulu
Tak tahu harus kemana Niken kembali ke sekolah. Namun ia belum menginformasikan keadaan Alfi ke pihak sekolah. Ia masih ingin berusaha mencari tahu keberadaan anak itu.
Seusai bel sekolah. Ia mulai melaksanakan rencananya. Niken adalah wanita yang cerdas,
Ia tahu dimana bisa menemukan Alfi, dipacunya mobilnya menuju ke sebuah tempat yang ia yakini bisa menemukan anak itu.
Hari menjelang sore ketika ia sampai di Cottage xxxxx, tempat yang menyimpan sejarah indah bagi si Alfi. Ternyata benar dugaannya. Si resepsionis menjelaskan bahwa memang ada seorang anak sedang menginap sendirian. Kebetulan tempat itu masih disewa selama satu tahun oleh orang tua anak itu. Niken mengaku sebagai tante Alfi agar orang itu mau memberinya kunci serep. Setelah memperoleh apa yang dibutuhkannya, Niken bergegas menuju tempat itu. Niken berhasil masuk, namun lampu cottage semua dalam keadaan mati, dengan hati-hati ia melangkah kuatir tersandung sesuatu dalam kegelapan kamar itu
Fii apakah kamu di sana?.. Niken mencoba menyapa anak itu.
Ia berusaha mencari stop kontak lampu namun terdengar suara anak itu
bu jangan hidupkan lampunya, Alfi mohon…
Niken mengurungkan niatnya dan bukan main gembiranya Niken mendengar suara Alfi karena usahanya tidaklah sia-sia. Tadinya ia takut sekali anak itu sudah berbuat nekat
Fii! Di mana kamu?
Setelah beberapa detik matanya mulai terbiasa melihat dalam gelap. Barulah ia dapat menangkap bayangan anak itu. Alfi nampak sedang duduk di pinggir tempat tidur di dalam kamar besar. Tubuhnya tertutup oleh selimut tebal, seperti orang kedinginan. Dan memang kondisi kamar itu sangatlah dingin mungkin karena AC-nya dihidupkan selama berhari-hari. Niken mendekat, lalu ia duduk di kasur namun agak berjauhan dari Alfi
Fii .. sukurlah ibu bisa menemukan kamu, ibu seharian mencari kamu..kenapa kamu tidak pulang-pulang dan tidak ke sekolah?
Kenapa ibu mencari Alfi?
Niken merasa serba salah,
ibu mau minta maaf atas kejadian tempo hari Fi, ibu khilap ujar wanita itu lirih,
namun Alfi diam tak berkomentar.
I..bu ingin mengajak kamu pulang, ibu ingin kamu kembali menjalani hari-hari kamu seperti sebelumnya
aiii.. terdengar Alfi menghelah napas Alfi ngga mau bu..
Loh kenapa apa mau membuat orang tuamu kuatir atau kamu masih marah sama ibu?
Alfi ngga pernah marah sama ibu malah Alfi kesal sama keadaan Alfi sendiri, seharusnya Alfi ngga ikut tinggal dengan kak Sandra menjalani hidup normal ditengah-tengah masyarakat, biarlah Alfi besar di tempat Alfi dulu dimana orang-orang tidak pernah mempermasalahkan hal tabu dan tidak tabu, Alfi malu terutama sama ibu
Tidak Fii kamu jangan kembali ke tempat itu lagi, kamu juga ngga usah malu ibu sadar kamu tidak salah, ibu juga minta maaf sebab ibu telah lancang mencampuri kehidupan pribadimu
Pulang sama ibu ya Fi
Niken berusaha mencairkan kekerasan hati anak itu, namun Alfi bersikukuh tidak mau diajak pulang. Tiba-tiba terdengar langkah menuju ke arah pintu kamar diiringi suara tawa cekikikan. Dua orang wanita cantik berbusana minim tahu-tahu menerobos masuk. Seorang berambut berwarna merah sedangkan temannya hijau. Niken dibuat terperanjat oleh kedatangan dua tamu tak diundang tersebut.
Hi jantan, gimana pestanya malam ini jadi ngga? Hi..hi..hi salah seorang menyapa Alfi dengan gaya nakal tanpa menghiraukan Niken di situ.
s..siapaa kalian masuk tanpa permisi?! Niken terkejut melihat penampilan mereka yang tidak senonoh.
Wow. wow rupanya sudah ada yang lebih dulu memacu kuda tunggangan kita ujar si rambut hijau
ngga papa kan kita kan bisa main berempat ujar temannya menimpali.
Niken sudah dapat menduga-duga siapa adanya kedua perempuan itu. Sehingga timbul kemarahannya
Pergi kalian atau aku panggil satpam buat ngusir kalian!!! bentaknya
Loh loh di ajak enak kok malah marah-marah, .ya udah kalau ngga mau
Yuk kita pergi cari kuda jantan lain saja
ya cari yang ngga bawa pengasuh Ujar si rambut merah bernada mengejek sambil ngelonyor pergi diikuti oleh temannya.
Awas kalian!! kata Niken geram bukan main,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,